“Hai, Bim.” Mendengar suara Kinan berada di dekatnya membuat Abima langsung menoleh cepat untuk mencari sumber suaranya. Kinan ternyata sudah berada di dapur dan tepat di hadapannya saat ini. Abima melihat jam tangannya dan menatap gadis itu dengan bingung. “Lho, kan udah gue bilang jangan buru-buru soalnya jam sepuluh juga masih lama,” ujar laki-laki itu yang masih merasa kaget melihat Kinan berada di depannya saat ini. “Enggak apa-apa deh, gue juga nggak enak kalo ngebiarin lo nunggu sendirian di sini,” jawab Kinan jujur. Gadis itu pergi dari hadapan Abima untuk mengambil minum di kulkas dan kemudian menuangkannya ke gelas. “Gue beneran nggak masalah, Ki. Ini gue aja lagi nonton sambil nunggu lo.” Kinan menegak habis air putih yang dia ambil sebelum akhirnya menjawab, “Ya, udah, engg