80. Menjelang Waktu Malam

1505 Kata

Kinan dan Abima berpisah di tengah taman untuk kemudian berbelok ke arah yang berbeda untuk masuk ke asrama mereka masing-masing. Kinan ke arah kanan, sedangkan Abima pergi ke arah kiri. Keduanya saling melemparkan senyum sebelum benar-benar berpisah. “Jangan lupa besok bareng sama gue!” ujar Abima sekali lagi untuk mengingatkan, Kinan hanya mengangguk seraya menunjukkan ibu jarinya dan tersenyum lebar ke arahnya. Kinan yang lebih dulu berbalik untuk masuk ke dalam asramanya. Berbeda dengan asrama putra yang sudah memiliki penghuni di dalam sana, asrama putri justru masih terlihat sepi sekali. Kinan tidak melihat siapa pun melewati ruang musik, jadi kemungkinan besar anak-anak asrama putri memang belum pulang. Namun, begitu Kinan berhasil membuka pintu asrama, dia dikejutkan dengan soso

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN