Iris melepaskan tautan jemarinya dari jemari Rayyan, dengan raut wajahnya yang seolah-olah dibuat model ngambek karena belum mendapatkan juga jawaban dari Rayyan yang dia harapkan. “Baiklah Kak Rayyan kalau Kakak merasa meragukan, siang ini aku akan menemui Mommy Salma di mansion, aku akan mencoba meminta maaf, dan aku harap Kak Rayyan mendukungku,” tukas Iris, kedua tangannya bergegas merapikan kotak makannya, lalu dimasukkan kembali dalam wadahnya. Rayyan mendesah panjang, memang sudah tabiat Iris yang agak keras jika sudah ada kemauannya pasti akan mengejar dan berusaha sampai tujuannya tercapai. Di saat Rayyan ingin kembali membuka suaranya, ponselnya yang ada di atas meja berbunyi. Bella calling “Halo, Bella,” sapa Rayyan ketika menerima panggilan telepon tersebut. “Kak Rayyan, t