Bab 16. Iris Chandrawinata

1145 Kata

Netra Rayyan masih melebar, tubuhnya pun membeku dalam berdirinya. Semburat wajah kecewa kini diselimuti dengan rasa kerinduan pada sosok yang kini berdiri di hadapannya kini. Hatinya tak bisa di pungkiri, masih ada kata cinta walau pernah tersakiti. Sementara itu Sasha yang turut melihat sosok tersebut, ikut tercengang dan tak lama wajahnya terlihat agak marah dengan sosok yang ada di samping wanita cantik tersebut. Sedangkan wanita cantik yang turut menatap Rayyan, lidahnya tiba-tiba keluh untuk menyapa pria tampan itu, namun selang tak berapa lama Rayyan langsung memeluk wanita itu. Sasha pun kembali melanjutkan melangkahkan kakinya menuju ruang VIP, dan wanita yang ada di samping wanita masa lalu Rayyan menatap cemooh pada Sasha. “Kenapa harus bertemu dengan dia!” geram batin Sasha.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN