Miyabi yang katanya datang besok pagi, sekarang sudah ada di rumah Uncle Dewo, wanita itu menangis di pelukannya sambil sesekali menggesekkan miliknya yang gatal ke pinggul Uncle Dewo. Mungkin saja! Kalau kesakitan, mana mungkin pinggulnya selalu bergerak saat Uncle Dewo berusaha menenangkannya! Dasar wanita ... ah sudahlah! Aku tidak boleh menghinanya. Bagaimanapun juga, aku sama seperti dirinya. Gatal! Aduh gatal, Om .... "Dilla!! Apa kau tidak dengar?! Benahi barangmu!! Miyabi akan tinggal di kamarmu!" teriak Sekar, adik Uncle Dewo membuatku tidak tahan. Tapi demi nama baik nenek, aku harus menghormatinya. "Apa?! Tinggal di kamar, Dilla?! Tidak mungkin, Tante. Dilla mau tidur dimana?!" tanya Lina, tidak terima. "Sayang, Dilla akan tidur di kamar pembantu, Nak," Sekar berubah lembut b