"Bisu dalam asa sapa salam, tentang apa pun yang membuat tenggelam. Namun dalam diam aku bergumam, semoga rasa ini tak hanya memendam.
-----
"Arghh, s**t!"
Mungkin sudah lebih dari sepuluh kali Richard mengumpat keras. Rasa kesal benar-benar sedang menumpuk di dadanya. Ketika Edward masuk ke ruangan dan menyerahkan berkas kerja sama, pria itu bahkan bersikap malas untuk menanggapi.
"Ada masalah apalagi? Wajahmu terlihat sangat kesal sekarang." Edward yang sadar sesuatu tengah terjadi pada sahabatnya, memilih untuk bertanya.
Richard mengacak-acak rambutnya dengan asal. Mengela napas frustrasi, lalu menjawab.
"Aku benar-benar merasa hampir gila, Ed!"
Edward yang tidak paham maksud ucapan Richard, kembali bertanya.
"Ada apa sebenarnya? Kau bisa cerita denganku." Ia lantas menarik kurs
