"Andai waktu mampu diputar kembali, akan ku buat kisah kita lebih berarti dan tidak ada kata untuk mengakhiri." ---- Arthur Sanjaya menatap lekat wajah Nathania yang tengah duduk bersebelahan dengannya. Bersusah payah ia menahan diri, nyatanya susah. Setetes air mata meluncur bebas membasahi pipi yang nampak keriput termakan umur. Hati siapa yang tidak sakit ketika mendengar satu-satunya orang yang kita sayang tengah mengidap penyakit yang cukup serius. Ya, Nathania baru saja memberitahukan Arthur perihal sakit yang ia idap baru-baru ini. Sepeninggalkan kedua orang tua Nathania, Arthur lah yang menjaga wanita itu seorang diri. Memberikan yang terbaik. Apa yang Nathania inginkan di dunia ini selalu ia turuti. Menjadikan wanita itu pribadi yang cerdas, anggun, namun tetap rendah hati.