33- sayang… "sayang..." rengek devan. Pria itu baru saja keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Dengan cepat arika berjalan menuju kamar. Matanya langsung terbelalak, ketika melihat devan yang sedah duduk di tepi ranjang. Jangan lupakan suaminya itu hanya memakai handuk. "sayang sini.." devan menarik lengan arika. Kemudian memeluk pinggang istrinya itu. Arika meneguk salivanya, kemudian mengusap rambut devan yang masih sedikit basah. "kenapa?" tanya arika selembut mungkin. Devan menggeleng lemah. Dengan kepalanya yang masih berada di pinggang arika. Arika mengangkat wajah devan. Pria itu memejamkan matanya, arika mendesah perlahan. Wajah devan pucat, sepertinya suaminya ini masuk angin. "oke, sekarang rebahan" Devan tetap menggeleng. Arika berdec