"Tidak masalah jika terus tersungkur. Berdoalah dan bersyukur. Karena Tuhan tidak pernah tidur."
-----
"Alih-alih melenyapkan orang, menyakiti wanita saja aku tidak tega. Tidak usah jauh-jauh, kalau aku brengsekk, untuk apa aku harus repot mencarimu, padahal kita sama-sama tau kalau kau sendiri yang menyerahkan keperawananmu padaku."
"Aku bisa saja semalam memanfaatkan situasi dengan menidurimu yang tidak sadarkan diri. Tapi sekali lagi ku tekankan, aku bukan pria jahat seperti yang kau bayangkan."
Kalimat itu terus saja berputar-putar bagai kaset rusak di otak Naomi. Apa yang Edward ucapkan semalam berhasil mengganggu pikirannya.
Naomi jelas bimbang. Di satu sisi, ia merasa Edward semalam berkata dengan jujur, tapi di sisi lain, semua bukti yang ia dapatkan dari Nathalie dulu, menga
