Tumben sekali tubuh Ayesha terasa sangat letih. Ia bersiap-siap akan pulang. Tapi, krasak krusuk dari teman-temannya membuat dia berhenti berjalan. "Sania resign mulai hari ini. Dia takut diceraikan suaminya. Suami Sania itu pencemburu akut. Bahkan suami Sania mengancam akan menceraikan Sania kalau Sania masih ngotot bekerja." ucap salah satu temannya. Jantung Ayesha berdetak sangat cepat. Apa mungkin, suaminya akan menceraikannya kalau dia juga tak kunjung resign? Mengingat suaminya itu juga sangat pencemburu, dan gila harga diri. Ayesha mengambil hpnya yang dia simpan di dalam tas. Ia memencet nomor suaminya. "Assalamualaikum!" sapa Keenan setelah sambungan terhubung. "Waalaikumsalam, Mas. Mas kamu ada dimana? Aku pengen ngomong sesuatu yang penting." ucap Ayesha tak sabar. "Aku di