Om. Tunggu

354 Kata

Meski berat akan melepas Mirna, Anwar tetap bersikap biasa dan tidak menunjukkan kegelisahannya di hadapan Rusdi. Dia lega, karena tampaknya Rusdi sangat senang selama menginap di rumahnya. Sepulang dari restoran, Anwar dan Rusdi masih saja asyik bercakap-cakap. Hingga tak terasa jam menunjukkan pukul sepuluh malam. "Haha. Memang kita kalo sudah sekalinya bertemu, ada saja bahan pembicaraan. Wah, kalo ada Darwis seminggu nggak cukup. Di," ujar Anwar saat Rusdi siap-siap melangkah menuju kamar. "Oiya. Di mana Darwis? Kok nggak ngundang sekalian?" tanya Rusdi tiba-tiba. "Dia ke Pontianak. Ada urusan penting di sana. Urusan kantor," Rusdi manggut-manggut. Darwis dan Anwar memang duo maut dalam berbisnis. Kekompakan keduanya dalam berbisnis sudah terlihat sejak kuliah dulu. Darwis dan A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN