Ratih dan Nenek Dewi tersentak kaget. Kontan keduanya mengamati sekujur tubuh Mirna. “Mirnaaaa? Ya ampun, Gustiiii,” ucap Ratih. Matanya berkaca-kaca. Tangannya gemetar saat menyentuh perut Mirna. Nenek Dewi yang ikut merasa haru langsung mendekap bahu Mirna sembari mengecup kepala Mirna penuh rasa sayang. “Kok nggak ngasih tau, Mirna. Ini sudah tiga bulan. Kamu….” Ratih bergumam kesal. Hampir dia cubit gemas pipi Mirna. Mirna tatap wajah mamanya yang menunjukkan perasaan kesal bercampur haru. “Sengaja, Ma. Bikin kejutan,” ujar Mirna dengan sikap manjanya. “Duh. Beruntungnya hidup kamu, Mirna. Nenek doakan kamu berbahagia selalu. Tetap bersyukur, menikah dengan laki-laki yang kamu cinta, dapat rumah besar dan mewah, sekarang diberi anugrah indah. Ini rumah akan terus diberkahi….” B

