31. w*****k Ah Ah

1822 Kata

Janu melotot menatap ke arah Didi yang sedang duduk di ruang tengah rumahnya dengan wajah tanpa salah sementara Patri sudah kringetan hingga ke ketek menahan emosi yang sama dengan yang di rasakan Janu. Bagaimana tidak. Mantan suaminya yang meninggalkannya begitu saja mendadak muncul bak jin dari botol setelah sekian tahun dengan tampang tidak berdosa. Membawa sekeranjang buah-buahan dan berharap semuanya masih seperti sedia kala. “Kukira kamu sudah mati. Ngapain mendadak nongol lagi, Mas?” sindir Patri dengan nada ketus dan meletus-letus. Janu yang pulang setelah di beri tahu Parmi, ikutan mencerca. “Patri sudah bahagia sekarang jadi istri saya, ya. Anak kami saja sudah 9. Sepuluh kalo diitung dengan jabang bayi yang ada di perutnya sekarang. Jadi sampeyan jangan macem-macem!” Pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN