Sonia menahan perasaannya agar ia tidak lemah dengan bujukan Arinda yang memintanya untuk segera pulang. Arinda terlihat tulus dimatanya dan tidak ada kepalsuan atau rasa benci yang ditunjukkan Arinda padanya. Sonia menahan haru karena ia ternyata telah dimaafkan Arinda, tanpa harus meminta maaf kepada Arinda. Arinda begitu baik padanya dan ia merasa menjadi seseorang yang sangat buruk karena pernah memperlakukan Arinda dengan kasar. "Maafkan Mbak...Sonia," lirih Arinda. Ia merasa bersalah karena kehadirannya di Kediaman Harjosono menjadi alasan Sonia pergi meninggalnya Arianti. Plak...satu tamparan mendarat diwajah Mahendra membuat Sonia, Arinda dan Dilara terkejut. Ekspresi wajah Anggita terlihat sangat kecewa dan tatapan tajam Anggita membuat Mahendra menghembuskan napasnya. Anggita

