Beberapa tahun kemudian. "Daddy! Mommy! Buka pintunya, Tian sama Tina mau masuk!" Crisstina terus menggedor pintu kamar kedua orang tuanya dengan penuh semangat. Crisstina berjinjit, mencoba meraih heandle pintu kamar kedua orang tuanya yang ternyata masih belum bisa ia gapai dengan tangan mungilnya. Entah karena ia yang terlalu pendek, atau memang heandle pintunya yang terlalu tinggi. "Awas Dek, ini Kakak bawa bangku." Crisstina menoleh dengan senyum lebar yang terpatri di wajahnya, merasa senang saat melihat Crisstian membawa sebuah bangku pink yang berukuran mini. Crisstina bergeser, lalu Crisstian meletakan bangku mini tersebut di depan pintu kamar kedua orang tuanya. Crisstian menaiki bangku tersebut, lalu meraih heandle pintu, menekannya ke bawah dan sedikit mendor