59 - Menikah - √

1304 Kata

  Hari sudah semakin beranjak siang dan sejak tadi, tak henti-hantinya Elsa menangis, masih dalam pelukan Sean.   Sean juga terus merapalkan kata maaf, menyesali semua sikapnya yang sangat kekanak-kanakan. Sean melerai pelukannya, sedikit memundurkan tubuhnya agar ia bisa melihat dengan jelas wajah Elsa.   "Sudah Sayang, matanya sudah bengkak loh," bisik Sean penuh kelembutan seraya menyeka air mata yang terus jatuh membasahi wajah Elsa.   "Kak bangun!" Teriakan itu membuat Sean juga Elsa sama-sama terkejut.   "Sudah waktunya makan siang." Sein kembali berteriak, sekaligus terus mengetuk pintu kamar Sean dengan tidak sabaran.   Tadinya Sein berniat untuk memasuki kamar Sean, tapi ternyata pintu kamar sang putra itu terkunci dari dalam, membuat Sein tidak bisa memasukinya. Jadi yang bi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN