"Kakak mau kemana?" Sebenarnya Anton tidak perlu bertanya kemana Sean akan pergi pagi ini. Tapi tetap saja ia bertanya dan mungkin ia akan sedikit menggoda Sean, atau lebih tepatnya menasehati Sean.
Sein yang duduk tepat di samping Anton langsung menyikut perut Anton, secara tidak langsung meminta agar Anton diam dan tidak banyak berbicara. Tapi Anton ya Anton, keras kepala dan sama sekali tidak mengidahkan peringatan yang Sein berikan. Anton malah mengedipkan matanya pada Sein, tak lupa memberi sang istri senyuman manis andalannya.
Rasanya, Sein ingin sekali menggeplak kepala sang suami, tapi tentu saja itu semua tidak ia lakukan, mengingat ada anak-anak di sekitar mereka.
"Mau ke Bandung, Dad." Sean menjawab dengan cepat pertanyaan sang Daddy.
"Mau ngapain ke Bandung?" Anto
