Aku Ingin Menelanjangimu ⚠️

1486 Kata

Mikayla berdiri di depan pintu apartemen yang tampak begitu tenang dari luar. Namun, yang ia rasakan justru sebaliknya—tegang, cemas, dan sesak oleh segala emosi yang belum sempat meledak. Arsenio membuka pintu tanpa suara, lalu menoleh dan membisik pelan di telinganya. “Aku takkan memakanmu, tenang saja. Ayo masuk.” Telapak tangan Arsenio menyentuh punggungnya ringan, tapi cukup untuk membuat tubuh Mikayla kaku. Ia ragu, namun langkah kakinya tetap mengikuti pria itu masuk ke dalam ruangan. Begitu pintu tertutup, keheningan langsung menyelimuti. Aroma khas ruangan bersih dan dingin menyeruak. Apartemen itu sangat rapi, minimalis, dan tenang. Dinding abu muda, pencahayaan hangat, dan lemari buku tertata simetris. Tidak ada dekorasi yang bersifat personal. Tidak ada foto keluarga. Tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN