David mengunci pintu kamar tamu yang kini di tempati oleh Yoan dan segera membuka pakaiannya dan ingin bermain main dengan Yoan secara singkat. Adrenalin David terpacu hingga aliran darahnya berjalan naik ke ubun ubunnya. Setiap melihat lekuk tubuh Yoan, David mudah sekali memburu dan ingin memadu asmara. "Mas ... Kalau ada yang tahu, bisa habis aku di marahi ileh Nenek Anna," ucap Yoan pelan. David hanya tersenyum dan menenggelamkan wajahnya di antara kedua gunung yang besar dan empuk itu. "Arghhh ... " teriak Yoan sambil mendesah. David segera menutup mulut Yoan dengan telapak tangannya tanpa menghentikan aktivitasnya di bawah sana. Tok ... tok ... tok ... "Yoan? Kamu di dalam," panggil Nenek Anna dengan suara lantang dan keras sambil mengetuk pintu kamar Yoan berulang kali. Davi