Dengan kaki yang makin lama makin melemas, Reya pun dengan cepat sedikit mepet-mepet pada kerumunan _agar tidak terlihat jelas oleh Ronal_, itu pun tetap dengan pandangan yang masih belum teralihkan dari pria di depan sana itu. Jujur saja tenggorokan Reya terasa tercekat saat ini, makanya beberapa kali Reya sampai harus meneguk salivanya tersebut. Otak Reya benar-benar terasa buntu saat ini, "Dia --Dia kok di sini?" gumam Reya masih dengan terbata-bata. Mungkin orang-orang yang menyadari tingkah Reya, pasti sudah berfikir bingung di sana. Memang keterkejutan yang di alami Reya itu terlihat jelas di wajah Reya. Begitupun dengan Indira _yang saat ini berada si samping Reya itu_, sepertinya juga tiba tiba mendengar gumaman Reya, makanya gadis 18 tahun itu langsung mengerutkan kening sera