Laluna baru saja keluar dari ruang kerjanya. Saat ia berjala mendekat ke arah pintu utama studio, kedua netranya menemukan Titan yang sedang menyantap makanan di dalam kotak bekalnya dengan khidmat. Meskipun duduk di balik meja konter, tetapi Laluna masih bisa melihat puncak kepala gadis muda itu menyembul dari posisi berdirinya saat ini.
“Tan, saya keluar dulu, ya. Mau jemput Aiden di sekolahnya,” ujar Laluna. Mendengar suara wanita itu lantas membuat Titan segera mendongakkan kepalanya untuk menatap pada sang atasan yang sedang berdiri di depan meja konter dengan tas yang tersampir di pundaknya. “Kalau ada klien yang mau ketemu, bilang aja besok baru available, ya. Saya baru balik ke sini agak sore nanti. Mau makan siang sama si Bos Kecil,” lanjut wanita itu berpesan pada pegawainya.
