"Bu--bukan begitu, Tante ...," gumam Laluna dengan kepala yang kembali menunduk. Nyali yang awalnya sudah terkumpul kini kembali menciut ketika Paulina menatap ke arahnya dengan tatapan mendelik yang seakan-akan ingin menelannya hidup-hidup. "Jadi, bagaimana kalau bukan begitu?" tanya Paulina dengan senyum asimetris yang tersungging di bibirnya seraya menatap remeh pada wanita muda yang sedang berdiri dengan kepala menunduk di hadapannya itu. "Kamu pikir saya nggak tau apa motif perempuan seperti kamu mendekati anak saya?" lanjut Paulina berdecih. Laluna menunduk semakin dalam. Meskipun ia sebenarnya ingin sekali membalas semua cecaran yang Paulina tujukan padanya, tetapi wanita muda itu sadar bahwa nggak ada gunanya ia melakukan hal tersebut karena wanita setengah baya itu su