Btari mulai menggerakkan tubuhnya, ia bangun. Tubuhnya berada dalam pelukan Genta yang begitu terasa melindunginya. Btari tak ingin membuka matanya, ia hanya memutar tubuhnya hingga semakin masuk dalam pelukan Genta. “Kenapa kamu tidak bangun? Sudah semakin siang Btari?” Genta tertawa. “Ada apa dengan tubuhmu terus masuk ke dalam pelukanku seperti ini. Kamu seperti siput.” “Aku tidak ingin melihatmu.. Malu sekali rasanya..” Btari menungging tidak ingin memperlihatkan wajahnya. Bahkan, ia baru menyadari tidak mengenakan apapun di bagian atas tubuhnya. Genta hanya tertawa.. “Tidak perlu seperti itu.. Aku melihatmu, menyukaimu, menerimamu.." “A-ambilkan penutup Genta, aku malu sekali. Ke-kemana bajuku..?” Btari terbata-bata. Mukanya merah padam. Genta lagi-lagi tertawa. Ia bang