Arini dan Hendra berdiri di depan pintu rumah Liona. Mereka sudah diberitahu oleh Rian, kalau Liona sudah kembali dengan seorang gadis kecil yang sangat cantik yang ternyata adalah cucu yang tidak pernah diketahui olehnya. Arini dan Hendra dari tadi membunyikan bel di rumah ini. Berharap Liona akan segera membuka pintu rumah dengan cepat. Agar Arini meminta maaf pada Liona, dan melihat cucunya yang sudah sebesar apa dan secantik apa. Pintu rumah terbuka. Liona dan Hendra menatap pada gadis yang akan beranjak menjadi gadis remaja. Tingginya hampir sepundak Arini. Dan menatap Arini dan Hendra dengan tatapan penuh kebingungannya dan siapa lagi yang datang kali ini. “Siapa? Cari Mama atau cari yang lain?” “Cari Mama kamu. Mama kamu ada di rumah?” tanya Arini lembut, dan air matanya sud

