Liona menatap pada gadis yang berdiri di depannya dengan tatapan sinisnya. Liona tak mau berhubungan dengan gadis ini lagi. Gadis yang menjadi mantan adik ipar—calon suaminya. Liona berjalan mendekati gadis itu dengan menguap pelan, dan tak mau mendengarkan ocehan dari gadis yang dianggapnya bermulut pedas ini.
“Ada apa?” tanya Liona malas.
Sasha menatap penampilan Liona dari atas ke bawah. Dan dari ke bawah ke atas. Seperti itu yang dilakukan oleh Sasha berulang kali, membuat Liona mengerutkan keningnya dan tak membuat Liona nyaman dan ingin mencolok mata gadis yang berada di depannya ini sekarang.
“Kau bekerja hanya menjadi pegawai biasa di Bank seperti ini? Tak seperti yang aku harapkan. Aku kira kau dari keluarga berada dan memiliki butik yang menjual pakaian branded dan segala m
