115 - Penolakan

1749 Kata

Arka memakirkan mobilnya di depan halaman rumah orang tua Liona. Arka menelan salivanya kasar, membayangkan dirinya akan menerima semburan dari orang tua Liona. Tapi, selama dia ke sini dulu memohon maaf dan membujuk orang tua Liona, untuk mengatakan di mana Liona. Mereka tidak pernah berteriak pada dirinya. Mereka hanya mendiamkan Arka dan tidak mau bicara dengan Arka. Hal itu yang membuat Arka semakin takut. Mereka itu lebih suka mendiamkan dan menatap Arka dengan tatapan dingin dan tidak ada kelembutan di dalamnya. Mereka seolah mengusir Arka untuk segera pergi. “Nenek! Kakek!” teriak Felix dan Yovelyn masuk ke dalam rumah memanggil nenek dan kakeknya. Degupan di jantung Arka semakin meninggi, melihat kedua orang tua Liona keluar dari dalam rumah dan memeluk si kembar. Arka menela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN