Keesokan harinya, Zalina terbangun dengan suasana hati yang terlihat bahagia. Senyuman nya pun menghiasi wajah cantiknya, ia tersenyum sembari menatap wajah Vittore. Wajah Vittore yang terlihat berada di hadapan nya itu membuat hatinya merasa nyaman, Zalina pun merasa tak menyangka bahwa dirinya tidak merasa canggung tidur satu ranjang bersama Vittore. Dalam hatinya bergumam, “Tampan sekali, dia memang lelaki yang sangat baik.” Zalina menatap lekat wajah lelaki berusia 27 tahun itu, lelaki tampan yang sangat bersikap dewasa itu pun mampu membuat hatinya merasa nyaman. Zalina mengusap pelan wajahnya, namun saat Zalina mencoba mengusap wajah milik Vittore, Vittore pun terbangun lalu membalas tatapan Zalina. Zalina segera menyembunyikan salah satu tangan nya itu, “Mmm, Maaf aku sudah lancan