Sebelum Xavier menghampiri Aline di rumah sakit, sosok Xavier terlihat duduk di atas sofa pribadinya. Xavier menatap raut wajah kusut dari anaknya, “Masih berani pulang kesini?” tanya Xavier. Vittore menghela napasnya lalu menghentikan langkah dari kakinya, ia tidak menoleh sedikitpun, bahkan saat ayahnya kembali bertanya padanya. “Kenapa dengan mu?” tanya Xavier kembali, “Apa malam setelah kau membawa Zalina pergi terjadi pertengkaran diantara kalian?” susulnya kembali bertanya, Vittore menundukkan kepalanya, ia sengaja menunjukkan raut wajah penuh kecewa di hadapan sang ayah. “Lebih dari itu, aku lelah, aku capek dan aku ingin beristirahat.” ucap Vittore, ia pun kembali melanjutkan langkah kakinya. Xavier menyunggingkan bibir kirinya, “Kali ini rencanaku pasti berhasil,” Xavier meman