Teman Hamil Paulina

1989 Kata

"Suka, Nak?" tanya Srada dengan suara lembut, seraya melangkah di samping menantunya yang tengah mengamati gedung megah di hadapan mereka. Paulina tidak langsung menjawab, matanya sibuk menjelajahi setiap detail bangunan yang berdiri kokoh dengan arsitektur klasik. Pilar-pilar marmer dengan ukiran elegan, jendela-jendela besar yang menyaring cahaya matahari dengan indah, dan lantai mozaik yang memancarkan kemewahan tanpa kesan berlebihan—semuanya terasa seperti bagian dari dunia yang berbeda, dunia yang lebih berkelas. Paulina mengangguk pelan, senyum tipis terukir di wajahnya. “Cantik sekali, Ibu,” gumamnya, suaranya lirih namun penuh kekaguman. Srada tersenyum lembut, menepuk punggung Paulina dengan kasih sayang. “Ibu ingin ini jadi awal yang baik untukmu, Nak. Kalau kamu ingin, Ibu ak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN