Terhitung sudah dua hari Layla mengabaikan Zurech. Awalnya, Zurech berpikir istrinya hanya butuh waktu. Layla bukan tipe yang langsung meledak dalam kemarahan besar, tetapi ia tahu, ketika perempuan itu diam, ada badai yang sedang berputar di dalamnya. Dan benar saja, Layla tidak mengamuk, tidak melempar barang, tidak meneriakinya. Namun, justru itu yang membuat semuanya lebih buruk. Layla tetap beraktivitas seperti biasa. Bangun pagi dengan rutinitasnya, membersihkan diri, sarapan dengan menu sehat yang disiapkan oleh pelayan, lalu duduk di ruang keluarga sambil membaca laporan dari bisnis kateringnya. Tidak ada yang berubah dari caranya menjalani hari—setidaknya di mata orang lain. Namun bagi Zurech, semuanya berbeda. Biasanya, meski dengan mulut pedas dan sindiran tajam, Layla tetap a