Hasrat Terpendam

1954 Kata

Paulina tersenyum puas saat selesai sidang skripsi. Semua berjalan lancar, bahkan terlalu lancar, hingga ia tidak bisa menahan pikiran bahwa suaminya, Jagapathi, pasti punya andil besar dalam hal ini. Pertanyaan dari dua dosen penguji lainnya lebih terasa seperti wawancara ringan daripada sidang skripsi yang menegangkan. Paulina tahu pasti, ini semua karena Jagapathi. Begitu sidang selesai dan dua dosen lainnya meninggalkan ruangan, Paulina langsung berlari kecil ke arah Jagapathi yang menunggunya di ujung ruangan. Dengan semangat, ia memeluk pria itu erat, wajahnya menempel di d**a suaminya yang langsung membalas pelukannya dengan lembut. “Mas! Aku lulus!” seru Paulina dengan suara penuh kebahagiaan. Jagapathi tersenyum lebar, matanya penuh dengan rasa bangga. Ia meraih wajah Paulina d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN