Dua Manusia Merindu

3358 Kata

"Paham gak?" Jelita menatap Paulina dengan senyuman manis yang tidak sampai ke matanya. Berkas-berkas yang tebal itu disodorkan begitu saja ke tangan Paulina, nyaris membuatnya terhuyung. Paulina mengangguk kecil, menahan diri untuk tidak menunjukkan rasa kesal. "Iya, Kak. Saya fotokopi dulu," jawabnya singkat, melangkah keluar dengan tumpukan dokumen di tangan. Saat hari kedua magangnya di AetherWork, Paulina sudah mendapatkan teguran dari Mbak Kiya, senior yang sebenarnya baik dan ramah. Kiya mengingatkannya bahwa meskipun ada tugas pokok, magang di sini juga tentang belajar kolaborasi, membantu pekerjaan tim, dan menunjukkan inisiatif. Paulina menyadari maksud baik itu, tetapi kenyataannya jauh dari apa yang dibayangkan. Di bawah kendali Jelita, setiap tugas menjadi alat untuk memperm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN