Aku berjalan dengan langkah besar keluar café, sedangkan gadis kecil itu berlari di luar café mengikuti kemana arah jalanku. Tapi di tengah jalan ia malah terjatuh ke lantai. Aku yang melihat kejadian itu berlari segera menghampirinya. Awalnya gadis kecil itu tidak menangis, tapi setelah ia bangkit sendiri dan melihat banyak darah di lutut dan telapak tangannya ia pun menangis. Beberapa saat kemudian aku telah berdiri di hadapannya, ia mendongak menatapku dan menangis semakin kencang. Ia menangis sambil memanggilku dengan panggilan “DADDY….” Seketika nafasku terasa sesak dan jantungku seakan berhenti berdetak mendengar panggilan ‘Daddy’ yang keluar dari bibir kecil gadis imut yang kini menangis di hadapanku. Aku tahu siapa gadis kecil ini. Ia adalah Ariella. Yah, aku yakin ia a