Orang Tua Dengan Pemikiran Terbuka

1615 Kata

    Aku masih berdiri terdiam di ambang pintu menatap kedua orang yang baru memasuki villa. Ia memasuki villaku seperti villa ini miliknya sendiri. Tanpa aku persilahkan duduk, sepasang suami istri itu duduk di sofa ruang tengah, dimana ruangan itu adalah tempatku dengan Abraham Xander dan Ariella bercengkrama setiap harinya.       “Bi, kenapa masih berdiri disana? Apakah ada sesuatu?” Perempuan paruh baya itu bertanya padaku dengan suaranya yang lembut.       Aku menggelengkan kepala tanpa menjawab, dan kemudian berjalan membawa koper dan juga barang bawaan lainnya memasuki villa. Aku benar-benar tidak tahu siapa orang yang baru saja memasuki villa ini. Aku juga tidak tahu bagaimana memperlakukan sepasang pria dan wanita paruh baya ini yang terlihat sangat agung. Apakah kedua orang tu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN