“Ariella, jangan lari-lari sayang. Nanti kamu bisa terjatuh.” Bibi Aline berkata pada Ariella yang berlari-lari di tengah playground. Aku berdiri di depan kaca besar yang ada di salah satu sudut kantorku, melihat Ariella sedang bermain ditemani Bibi Aline. Semenjak aku memboyong Ariella beserta Bibi Aline kembali ke kota Hong Kong, aku selalu membawa Ariella ke kantorku. Bahkan aku menyuruh Alicia menyiapkan playground untuk Ariella di samping kantorku. Itu akan memudahkanku agar bisa selalu mengawasinya setiap saat. Semenjak kejadian Ariella tak sadarkan diri saat di bandara London waktu itu, membuatku selalu khawatir padanya. Aku ingin selalu dekat dengannya dan melihat perkembangannya setiap saat. Aku tidak ingin kehilangan orang yang aku sayangi untuk kesekian kalinya.