Erlangga merasa ada yang hilang. Si gadis bercadar itu sudah seminggu enggak datang ke hutan. "Tuan ingin mengatakan sesuatu?" tanya orang kepercayaannya. "Kamu menemukan sesuatu tentang si gadis bercadar?" "Tuan merindukannya? sepertinya dia akan hadir kalau tuan sedang dalam bahaya saja." Erlangga tersenyum kecil."Kenapa seolah aku ini laki laki lemah, yang akan selalu meminta pertolongan darinya." Erlangga kesal jadinya. Harusnya yang menjadi penolong itu adalah dirinya, dan bukan gadis itu. "Ya, mungkin saja. Karena biasanya memang seperti itu." "Aku tidak mau membahayakannya. Jangan sampai dia terluka." "Tuan sepertinya mulai menyukainya." "Tidak! tidak. Aku tidak menyukainya." protes Erlangga. "Lalu kenapa tuan menginginkan gadis itu untuk hadir di sini?" "Ah, pokoknya ak