"Sial! Sinta menggeprak meja, ketika ia melihat Morgan dan orang orangnya masih di sana. Dron berbentuk burung yang sama sekali tidak bersuara itu menyorot bagaimana Morgan dan anak buahnya masih berjaga di sana. Membuat kedua orang tuanya terus menelpon Sinta dan menyuruhnya untuk pulang, karena laki laki itu ingin melamarnya katanya. "Dia harus aku lenyapkan!" geram sinta. "No! kamu jangan gegabah!" Troy berkata. "Lalu apa yang harus aku lakukan?" Sinta mengacak kuat kedua sisi kepalanya. "Kamu tenang lah. Kita akan pindahkan kedua orang tua kamu ke tempat yang lebih rahasia." sahut Dafin. "Kapan?" Sinta menoleh pada Dafin. "Secepatnya. Kalau bisa malam ini juga." "Lalu Morgan dan anak buahnya?" Sinta mendesah frustrasi. "Aku akan melakukan sesuatu." ujar Yasa. Laki laki itu mel