Penolakan.

1139 Kata

Emi reflek mundur selangkah dan melepaskan tangannya, kaget dan sebenarnya merasa patah hati karena bantuannya ditolak oleh Beatrice. Dia meremas kedua tangannya dengan gugup dan tertunduk dalam. Beatrice tampaknya menyadari sikapnya yang berlebihan barusan, rasa bersalah terlihat di matanya hanya saja tampaknya dia terlalu gengsi untuk mengakuinya. “Makanya kalau nggak disuruh jangan langsung menyerobot begitu saja!” tukasnya mendengus sambil berlalu pergi menuju kamar mandi. Emi terpaku sendiri jadinya, antara ingin menangis juga bingung harus berbuat apa. Ini memang bukan pertama kalinya dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan, malah dia pernah mendapatkan lebih dari ini. Hanya saja entah kenapa rasanya lebih sakit karena itu datang dari orang yang ingin dia bantu, dan bukan seoran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN