Arron ingin agar Emi bisa terus tersenyum bahagia hari ini, meski pesta pernikahan mereka sempat terganggu dengan kedatangan Clarissa dan Rianna. Dia sudah menyiapkan paket bulan madu ke hotel mewah di luar negeri, namun wanita itu menolaknya.
“Kenapa? Aku sudah menantikan ini selama berbulan-bulan, Sayang. Tidak bisakah kamu menuruti permintaanku?” ucap Arron dengan nada manja.
Emi terperangah heran melihat tingkah Arron yang mendadak berubah manja, pria itu tidur di pangkuannya sejak mereka naik ke mobil untuk berangkat menuju hotel. Mobil Limosin itu meluncur tenang di jalanan ramai, di antara kendaraan lainnya.
“Mas, tapi ….“ Emi menggigit bibir bawahnya, sebentar dia melirik ke arah partisi pembatas ruangan mereka dengan sopir di depan sana.
“Ada apa, Sayang?” tanya Arron, “jang
