(++) Ajakan Arron.

1115 Kata

Emi tak sanggup terlalu lama berada lebih dekat lagi, dia pun menarik tangannya yang rupanya dilepaskan Arron dengan mudah. Dia pikir laki-laki itu akan menahannya. “Kita nggak bisa selamanya di sini, Sayang. Bagaimana kalau pulang ke rumah?” kata Arron. “Rumah?” kutip Emi dengan kening berkerut dalam. Arron tersenyum lalu beranjak dari kursinya. “Mulai sekarang penthouse itu aku berikan buat kamu, Emily. Kamu bebas menatanya sesuka hati atau menghancurkannya, terserah. Itu hadiah dariku!” katanya. “Penhos? Katanya mau kembali ke rumah?!” ujar Emi bingung. Arron mendenguskan tawa kecil, gemas dengan kepolosan perempuan itu. “Ya-ya, rumah yang terakhir kali kita bercinta!” ujarnya seraya mengeluarkan ponsel, dia mengatakan kalimat itu dengan santai. Emi justru dibuat merona seketika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN