Emi sendiri tiba-tiba saja merasa gelisah hari ini, bukan karena tak bisa mengantar Beatrice ke dokter, tapi seperti ada hal lain yang membuat hatinya merasa tidak tenang. Juga, dia teringat pada keluarganya di kampung. “Ada apa, Sayang?” Emi mengerjap, dia lalu menoleh pada Arron yang sedang mengemudi di sampingnya. Saat ini mereka dalam perjalanan menuju ke tempat dimana Emi dan Christian akan bertemu. “Nggak apa-apa, Mas. Hanya saja perasaanku tidak enak!” jawabnya jujur. Arron mengerutkan kening. “Lagi mikirin apa memangnya? Ada masalah yang aku nggak tahu?” tanyanya lagi. Emi menggeleng. Semuanya tak ada yang dia sembunyikan dari Arron, termasuk darimana dia berasal dan bagaimana keluarganya di kampung. “Aku hanya kangen Ibu,” ungkapnya lirih. Arron pun terdiam, mengerti ib