Emi berusaha melupakan Arron dan kembali ke rutinitasnya seperti biasa, dia tak mau berharap terlalu jauh pada lelaki itu. Dia mengalihkan pikirannya dengan menyibukkan diri sambil bernyanyi lirih, dan tak jarang dia akhirnya kelepasan dan bernyanyi dengan lepas. “Suara kamu itu merdu, sayang kalau hanya terdengar dari kamar mandi!” kata Melati, dia muncul bersama Lexi. Emi menoleh dan terkejut dengan adanya teman lamanya itu. “Lexi!” serunya tak mampu menahan rasa senangnya. Setelah sekian lama dia tinggal di sini, Emi hanya mendengar dari Melati perihal kabar Lexi, dan ini pertama kalinya pemuda itu muncul di hadapannya. Juga penampilan Lexi yang sangat jauh berbeda dengan masa mereka masih mengamen dulu, dia terlihat lebih tampan dan bersih tanpa adanya jaket lusuh dan topi usangnya.