“Jangan terlambat lagi, kalau kamu seperti ini lagi aku tidak akan ragu melepaskan semuanya hanya untuk bersama kamu!” ucap Emi dengan wajah cemberut. Arron tersenyum dengan perasaan hangat di hatinya, kembali di peluknya Emi dengan penuh rasa cinta. “Aku ada kejutan buat kamu,” kata Arron sambil menjentikkan tangannya. “Apa itu?” tukas Emi sambil mengusap wajahnya. Arron tersenyum lalu melempar pandangan ke arah lain, dan Emi mengikutinya. Tak berapa lama dari sudut lain restoran, muncul dua orang pemain biola dan satu orang pelayan restoran membawa kue dengan lilin di atasnya. “Kejutan kecil, maaf baru ini saja, ya!” kata Arron. Emi tersenyum lebar dengan mata berbinar. “Makasih banyak, Mas. Aku pikir kamu lupa!” katanya dengan mata berkaca-kaca. “Aku mengusir semua orang hanya