Sepotong Roti.

1094 Kata

Sore menjelang, Arron terbangun dari tidurnya. Ketika hendak bangun dia merasakan kebas di tangannya, dilihatnya Emi yang masih tertidur dengan lelapnya di dalam dekapannya. “Kecapekan!” kekehnya pelan sambil mengulurkan tangan hendak menyentuh pipi Emi. Tapi sedetik kemudian dia berhenti, urung melakukannya. “Biarlah!” gumamnya, tak tega membangunkan istri tercintanya itu, yang kelelahan setelah mereka bercinta seharian ini. Arron menarik tangannya sepelan mungkin, menggantinya dengan bantal di bawah kepala Emi. Wanita itu terusik dari tidurnya namun tak juga membuka mata, sambil merengek pelan tangannya bergerak kembali memeluk tubuh Arron dan merapat padanya. Arron pun hanya bisa tersenyum geli karenanya, sebentar dia pun kembali merebahkan kepalanya di atas bantal, menunggu Emi y

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN