Happy Reading. Lira tersenyum lebar, tidak henti-hentinya air matanya keluar saat melihat wajah putrinya. Padahal ini belum ada seminggu tapi rasanya dia sungguh rindu terhadap gadis kecil cantik perpaduan dirinya dan Arsya itu. Lalu apakah dia sanggup jika harus dipisahkan oleh sang putri kalau-kalau dia bercerai dengan Arsya nanti. Rasanya Lira tidak akan pernah sanggup, jujur selain rindu dengan Naura, dia juga rindu dengan Arsya. Rasa itu semakin kuat menelusup ke dalam hatinya. Penyesalan selalu datang di saat semuanya sudah terlambat, mungkin jika dia mengikuti saran dari Daffi agar mereka mengakhiri hubungan itu lebih cepat, pasti lain ceritanya dan Lira bisa mengatakan pada Arsya jika mereka benar-benar selesai, meskipun tetap saja resikonya adalah kekecewaan Arsya. "Mama! Naur