Bab 46. Kamu Harus Sembunyi

1110 Kata

Seorang pria mengendarai sedan hitam hasil rental itu dengan satu tangan, sementara tangan yang lain sibuk mengusap paha mulus Isha yang duduk di sebelahnya. Jalanan menuju hotel tempat mereka akan menginap terbilang sepi, hanya sesekali ada kendaraan lain yang melintas. Udara sore masuk melalui jendela yang sedikit terbuka, membawa aroma aspal basah setelah gerimis siang tadi. Isha terkikik kecil, lalu menggigit bibirnya sambil menepis tangan pria itu dengan manja. "Davka, kamu ini. Nanti kita ketahuan," godanya. Davka menyeringai, matanya bersinar penuh gairah saat menoleh sekilas ke arah wanita yang telah merebut perhatiannya selama berbulan-bulan ini. "Siapa yang mau lihat? Cuma kita berdua di sini." Isha menggoda balik. Ia menarik dasi Davka dengan lembut, membuat pria itu semakin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN