“Keluar, Tiara. Job desc kamu bukan mengurus hal seperti ini.” Suara Ethan terdengar tegas.
“Tapi, Pak, saya harus memastikan Bapak tetap prima supaya urusan kerjaan nggak terkendala.” Tiara bersikeras.
“Kamu pikir saya sebatang kara sampai harus diurus sama kamu? Saya bilang keluar sekarang.”
“Ethan, jangan terlalu galak sama perempuan.” Kartini mengingatkan. “Tujuannya dia ke sini baik.”
“Eyang belain dia?” Ethan menatap neneknya dengan alis berkerut. “Dia datang ke sini tanpa izinku aja sudah melanggar perjanjian kerja. Aku sama sekali nggak pernah membebani sekretarisku dengan urusan pribadi. Lain hal dengan Ardan, karena posisinya memang asisten pribadi.”
Kartini tak menggubris Ethan, ia mendorong kursi rodanya mendekati Tiara yang tersenyum lebar karena merasa dibela oleh Kartin
