“Capek, ya?” Ethan membelai punggung Alya yang polos, jemarinya menyusuri di sepanjang garis tulang belakang sang istri. Tanpa sadar, Alya menghela nafas lembut merasakan sentuhan Ethan yang sensual. Tapi ia sudah tak punya tenaga untuk merespons, tubuhnya terasa lelah sekali setelah bercinta. “Ngantuk,” lirih Alya sambil menyandarkan kepalanya ke d**a Ethan. “Ya udah, tidur.” Ethan mendekap tubuh Alya, memberinya kehangatan dan kenyamanan. Ia sadar diri, beberapa hari ini ia sudah melewati batas kemampuan tubuhnya dan Alya. Tapi mau bagaimana lagi? Berbulan-bulan harus menahan diri tanpa menyentuh Alya, rasanya sebentar lagi Ethan bisa gila. “Tapi aku punya pertanyaan,” ucap Alya. “Oke, mau tanya apa?” Ethan mengendurkan pelukan, menatap Alya yang kini mendongak padanya. “Kamu ngga