95. Happy Ending (SELESAI)

1585 Kata

Karena Ben panik, aku jadi ikut-ikutan panik. Padahal aku belum merasakan mulas pada perutku. Akan tetapi karena Ben yang mondar mandir tidak jelas begitu, justru membuat kepalaku yang kini merasa sakit. "Ben, kau bisa tenang tidak. Aku sampai kesusahan ini mau ganti baju gara-gara kau seperti itu," ujarku dan sukses membuatnya berhenti akan kepanikan. Lelaki itu kini mendekatiku, dan meminta maaf. "Maaf, Sayang. Aku hanya panik saja." "Daripada kau panik begitu lebih baik bantu aku memasang baju," pintaku dan Ben menurut. Malam ini di saat aku sedang ke kamar mandi, tiba-tiba saja aku merasakan air merembes di sela pahaku. Seketika aku terkejut tapi masih berusaha menenangkan diri agar tidak panik. Masih ingat nasehat Mama bahwa aku sebisa mungkin harus mengontrol diri. Jika aku pani

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN