Setengah bangkit kemudian Rhea menoleh ke belakang, ke arah pintu kamarnya. Namun bukan Shaqeel apalagi Mama yang dilihatnya tapi Zaki. Refleks, wanita itu membuang muka kemudian membawa tangannya meraba wajah bagian bawah mata untuk memastikan tidak ada air mata. “Aku diterima atau engga, nih?” tanya Zaki yang menggaruk tengkuknya. Setelah mengetahui kedatangannya, Rhea malah membuang muka. “Diterimalah,” ucap Rhea. Bibirnya dibuat membentuk satu garis lurus saat mengetahui se-parau apa suaranya. “Demam?” tanya Zaki sambil mendekati ranjang Rhea. “Iya, nih,” jawabnya pada pria yang dalam beberapa saat saja sudah berdiri setengah meter darinya. Rhea tidak memaksakan senyumnya sama sekali tapi ia masih bisa tersenyum pada temannya itu. Tapi karena tidak mendapat hal yang sama dari Zaki

